Tuesday, 8 June 2010

Bukaan Ruang

Bukaan-bukaan di dalam suatu ruang sangatlah penting. Tidak ada satupun kemenerusan visual dengan ruang yang berdekatan yang dimungkinkan tanpa adanya bukaan di dalam bidang-bidang penutup sebuah area spasial.

Pintu menyediakan akses masuk ke dalam ruangan dan mempengaruhi pola pergerakan dan kegunaan di dalamnya.

Jendela memungkinkan cahaya menembus ruang dan menembus ruang dan menerangi permukaan ruangan, memberikan pemandangan dari ruang ke area luar, menciptakan hubungan visual.



Jenis Bukaan pada ruang dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Di Dalam Ruang ;
Sebuah bukaan dapat sepenuhnya ditempatkan pada dinding atau bidang langit-langit dan seluruh sisinya dikelilingi oleh permukaan bidang tersebut.

2. Pada Sudut ;
Sebuah bukaan dapat ditempatkan di sepanjang salah satu sisi atau pada sudut dinding atau bidang langit-langit. Pada kedua contoh ini, bukaan tersebut akan berada di sudut sebuah ruang.

3. Antara Bidang ;
Bukaan dapat dipanjangkan secara vertikal antara lantai dan bidang langit-langit atau secara horisontal antara dua bidang dinding. Ia dapat diperbesar untuk menempati seluruh dinding dari sebuah ruang.

Sumber : Francis D.K Ching-ARSITEKTUR Ruang, Bentuk, dan Tatanan

Pengertian Ruang

Ruang adalah yang berbatas atau terlingkung oleh bidang. Ruang secara konstan melingkupi keberadaan kita. Sebuah bidang yang mendapat perluasan dengan perbedaan arah dari arah asalnya pun dapat dikatakan sebagai ruang.

Sebuah ruang sangat berhubungan dengan volum. Terdapat 3 unsur dari sebuah ruang atau volum :
1. Titik; mengindikasikan sebuah posisi di dalam ruang
2. Garis; perpanjangan dari titik menjadi sebuah yang memiliki panjang, arah dan posisi
3. Bidang;Perpanjangan dari garis menjadi sebuah yang memiliki panjang dan lebar, rupa, permukaan, orientasi, posisi

Jenis ruang dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Ruang isi (solid); ruang yang ditempati oleh massa


2. Ruang kosong (void); ruang yang dibatasi oleh bidang-bidang

Organisasi Ruang

1. Organisasi Terpusat
Suatu ruang sentral dan dominan, yang dikelilingi oleh sejumlah ruang sekunder yang dikelompokkan

Organisasi ini merupakan suatu komposisi yang stabil, terkonsentrasi, yang terdiri dari sejumlah ruang sekunder yang dikelompokan mengelilingi suatu ruang sentral yang besar dan dominan.

Ruang organisasi yang terpusat dan bersifat mempersatukan ini umumnya memiliki bentuk yang teratur dan memiliki ukuran yang cukup besar untuk mengumpulkan sejumlah ruang sekunder di sekeliling garis batasnya.

Ruang-ruang sekunder pada organisasi ini dapat saja setara satu sama lain dalam hal kegunaan, bentuk, dan ukuran, serta menciptakan sebuah konfigurasi keseluruhan yang secara geometris dan simetris pada dua buah sumbu atau lebih.

Ruang-ruang sekunder ini bentuk atau ukurannya mungkin saja berbeda satu sama lain agar dapat merespon kebutuhan individual fungsi, mengekspresikan kepentingan relatifnya, atau mengukuhkan lingkungannya. Pembedaan diantara ruang sekunder ini juga memungkinkan bentuk suatu organisasi terpusat merespon kondisi- kondisi lingkungan tapaknya.

Organisasi-organisasi terpusat yang bentuknya relatif ringkas dan teratur secara geometris dapat digunakan untuk :
a. Menciptakan titik atau tempat-tempat di dalam ruang
b. Menghilangkan kondisi-kondisi aksial
c. Berfungsi sebagai sebuah bentuk-obyek di dalam sebuah area atau volume ruang yang didefinisikan.








2.Organisasi-organisasi Linier

Sebuah organisasi linier pada hakekatnya terdiri dari serangkaian ruang. Ruang-ruang ini dapat secara langsung terkait secara satu lama lain atau dihubungkan melalui sebuah ruang linier yang terpisah dan jauh.

Sebuah organisasi linier biasanya terdiri dari ruang-ruang berulang yang ukuran, bentuk, dan fungsinya sama. Ia juga dapat terdiri dari sebuah ruang linier yang tunggal yang mengorganisir serangkaian ruang yang berbeda ukuran, bentuk, atau fungsinya.
Ruang-ruang yang secara fungsional ataupun simbolis penting bagi organisasi dapat berada di manapun di sepanjang sekuen linier dan dipertegas kepentingannya melalui ukuran dan bentuknya. Nilai kepentingan mereka ini juga dapat diperkuat oleh letaknya :
- Di ujung sekuen linier tersebut
- Berjerak sejajar dari organisasi linier
- Di titik-titik sumbu rotasi suatu bentuk linier yang tersegmentasi

Organisasi-organisasi linier mengekspresikan suatu arah dan menekankan suatu pergerakan, perpanjangan, perpanjangan, dan pertumbuhan.

Bentuk sebuah organisasi linier pada dasarnya adalah fleksibel dan dengan sigap mampu merespon beragam kondisi tapaknya. Ia dapat membentang secara horisontal, berdiri vertikal sebagai sebuah menara atau secara diagonal mengikuti alur kemiringan tanah.

Bentuk suatu organisasi linier dapat dihubungkan dengan bentuk lainnya di dalam satu lingkungan dengan cara :

- Menyambung dan mengorganisir bentuk-bentuk lain tersebut di sepanjang jalurnya.
- B erfungsi sebagai dinding atau tembok penahan untuk memisahkannya menjadi bidang-bidang yang berbeda
- Mengelilingi dan membungkus mereka di dalam suatu area ruang




3. Organisasi Radial
Organisasi ruang berbentuk radial mengombinasikan elemen-elemen organisasi linier maupun terpusat. Organisasi ini terdiri dari sebuah ruang pusat yang dominan yang darinya menjulurlah sejumlah organisasi linier secara radial. Jika sebuah organisasi terpusat adalah suatu skema tertutup yang terfokus ke dalam ruang pusatnya, maka organisasi radial merupakan sebuah denah terbuka yang menggapai keluar dari lingkungannya. Dengan lengan-lengan liniernya, organisasi ini dapat memanjang dan menempelkan dirinya ke elemen atau fitur-fitur khusus tapaknya.
Seperti halnyaorganisasi terpusat, ruang pusat sebuah organisasi radial umunya memiliki bentuk yang teratur. Lengan-lengan liniernya, yang saling menuju ruang sentral sebagai titik pertemuan, bisa serupa bentuk dan panjangnya antara satu sama lain serta mempertahankan keteraturan bentuk organisasinyasecara keseluruhan.
Lengan-lengan yang menjulur itu juga dapat berbeda satu sama lain demi merespon kebutuhan-kebutuhan individual fungsi dan lingkungan.





4. Organisasi Terklaster
Sebuah organisasi terklaster bergantung pada kedekatan fisik untuk menghubungkan ruang-ruangnya satu sama lain. Seringkali organisasi ini terdiri dari ruang-ruang dengan pengulangan dan seluler yang memiliki fungsi-fungsi serupa serta membagi sebuah tanda pengenal visual bersama seperti bentuk dasar atau orientasi. Di dalam komposisinya, sebuah organisasi terklaster juga dapat menerima ruang-ruang yang tidak serupa ukuran, bentuk, dan fungsinya, namun tetap tehubung satu sama lain oleh kedekatan atau melalui sejenis alat pengatur visual seperti simetri atau sebuah sumbu. Karena polanya tidak berasal dari sebuah konsep geometris yang kaku, maka bentuk sebuah organisasi terklaster adalah fleksibel dan senantiasa siap menerima pertumbuhan serta perubahan tanpa mempengaruhi karakternya.
Ruang-ruang terklaster dapat diatur mengelilingi sebuah titik akses masuk ke dalam sebuah bangunan ataupun di sepanjang jalur pergerakan yang melaluinya. Ruang-ruang ini juga dapat tersebar mengelilingi suatu area yang terdefinisi atau volume ruang yang besar. Ruang-ruang organisasi terklaster juga dapat ditampung di dalam sebuah area yang terdefinisi ataupun volume ruang.
Suatu kondisi simetri atau aksial dapat digunakan untuk memperkuat dan menyatukan bagian-bagian sebuah organisasi terklaster serta membantu mengartikulasi kepentingan satu atau sekelompok ruang di dalam organisasi tersebut.




5. Organisasi Grid
Sebuah organisasi grid terdiri dari bentuk dan ruang yang letaknya di dalam ruang serta hubungannya satu sama lain diatur oleh sebuah pola atau grid berbentuk tiga dimensi.
Sebuah grid terbentuk oleh dua buah rangkaian garis sejajar yang menghasilkan suatu pola titik yang teratur pada persimpangan-persimpangannya. Kemudian diproyeksikan ke dalam bentuk tiga dimensi, pola grid ini kemudian diubah ke dalam seperangkat unit ruang moduler yang berulang.
Pola pada sebuah grid menciptakan seperangkat atau searea titik dan garis referensi di dalam ruang, tempat ruang-ruang suatu organisasi grid, meskipun ukurannya tidak sama, dapat membagi suatu hubungan yang sama.
Di dalam grid, ruang-ruang dapat hadir sebagai peristiwa yang terisolir ataupun sebagai pengulangan modul grid tersebut.
Manipulasi-manipulasi bentuk pada grid dapat digunakan untuk mengadaptasi suatu bentuk grid ke tapak , untuk mendefinisikan suatu ruang luar atau akses masuk, atau untuk memungkinkannya mengalami perkembangan.
Sebuah grid dapat dibuat tidak teratur dalam satu atau dua arah. Perubahan dimensional ini akan menciptakan seperangkat modul hirarkis yang dibedakan oleh ukuran, proporsi, dan lokasi.
Sebuah grid juga dapat mengalami perubahan lainnya. Bagian grid dapat digeser untuk mendapatkan alternatif kemenerusan visual dan spasial yang melintasi areanya. Dapat pula diinterupsi untuk mendefinisikan sebuah ruang besar atau untuk mengakomodir sebuah fitur alamiah tapaknya. Denagn melintasi areanya, sebuah grid dapat merubah citranya, mulai dari sebuah pola titik-titik menjadi garis-garis, kemudian menjadi bidang, dan akhirnya volume.




Sumber :
Francis D.K Ching-ARSITEKTUR Ruang, Bentuk, dan Tatanan

Perubahan Bentuk

Perubahan suatu bentuk dari bentuk asli menjadi bentuk yang lain dapat dibedakan menjadi 3 cara, yaitu :
1. Perubahan Dimensi
Suatu bentuk dapat diubah dengan memberikan perubahan-perubahan pada dimensinya dan tetap mempertahankan identitasnya sebagai sebuah bentuk.



2. Perubahan Subtraktif (Pengurangan)
Suatu bentuk dapat ditransformasikan dengan cara mengurangi sebagian volumenya. Bergantung dengan proses substraktifnya, bentuk dapt mempertahankan identitas asalnya atau ditransformasikan ke dalam sebuah bentuk dari keluarga lain.



3. Perubahan Aditif (Penambahan)
Suatu bentuk dapat ditransformasikan dengan penambahan elemen-elemen pada volumenya. Sifat dari proses additif ini serta jumlah dan ukuran relatif elemen-elemen yang ditempelkan akan menentukan apakah identitas bentuk awalnya dirubah atau di pertahankan.



Sumber :
Francis D.K. Ching - ARSITEKTUR Ruang, Bentuk, dan Tatanan

Tuesday, 20 April 2010

Penggabungan Antar Brntuk

Penggabungan antar bentuk
Apabila 2 buah bentuk yang berbeda geometri atau berlawanan orientasinya dan saling menembus betas masing-masing, maka masing-masing bentuk akan bersaing untuk mendapatkan supremasi dan dominasi secara visual. Pada situasi semacam ini, bentuk-bentuk berikut ini dapat berkembang:
1. kedua bentuk dapat menghilangkan identitas masing-masing dan bersatu menciptakan suatu bentuk komposit yang baru.
2. salah satu dari kedua bentuk tersebut dapat menerima bentuk yang lain secara keseluruhan di dalam ruangannya.
3. kedua bentuk tersebut dapat mempertahankan identitas masing-masing dan bersama-sama memiliki bagian volume yang saling berkaitan.
4. kedua bentuk dapat terpisah dan dihubungkan oleh unsure ketiga yang memiliki geometri serupa dengan salah satu bentuk asalnya.

Sunday, 4 April 2010

Sirkulasi Penghubung Ruang


Dalam membangun sebuah bangunan kita tentunya memperhatikan kenyamanan bangunan tersebut. Ada banyak cara yang bisa kita gunakan dalam mendapat kenyamanan tersebut, bisa dari estetika dari bangunan tersebut, luas dan sebagainya. Penataan sirkulasi bangunan juga merupakan salah satu cara kita mendapatkan kenyamanan tersebut.
Disini akan dibahas tentang sirkulasi penghubung bangunan. Sirkulasi penghubung ruang ialah “Pergerakkan / ruang lingkup gerak  suatu ruang yang saling berhubungan baik dengan fungsi, bentuk dan lain – lain.
Jalur dapat dikaitkan dengan ruang-ruang yang yang dihubungkannya melalui beberapa cara berikut, yaitu :

1. MELEWATI RUANG

melewati-ruang
Sirkulasi melewati ruang adalah suatu pergerakkan atau ruang lingkup gerak yang berfungsi sebagai penghubung ruang satu dengan lainnya. Pada sirkulasi melewati ruang, pertukaran udara yang dari arah luar dapat langsung melewati ke dalam ruangan . Pada sirkulasi yang melewati ruang, intregeritas setiap ruang di pertahankan dan  konfigurasi jalurnya fleksibel.  Untuk menghubungkan jalan utama dengan ruang-ruang dapat  digunakan ruang perantara .
Sirkulasi yang melewati ruang banyak dibuat dengan (kongliong)/dinding yang di buat terbuka untuk sirkulasi aktivitas. Untuk sirkulasi udara di buat dengan ventilasi-ventilasi pada bangunan tersebut.
Contoh dari sirkulasi yang melewati ruang adalah
ruang-tamu1-melewati ruang Ruang keluarga - melewati ruang 
Pada ruang tamu

2. MENEMBUS RUANG

menembus ruang

Maksud menembus ruang disini adalah suatu pergerakkan atau ruang lingkup gerak yang berfungsi sebagai penghubung ruang satu dengan lainnya melalui atau menembus ruang yang lain. Sirkulasi dapat menembus sebuah ruang menerus sumbunya, miring, atau sepanjang sisinya. Dalam memotong sebuah ruang, sirkulasi membentuk wilayah-wilayah tertentu untuk aktivitas dan gerak dalam ruang tersebut.
Seperti halnya sirkulasi udara (penghawaan), pencahayaan pada ruangan sebaiknya bersumber pada cahaya alami. Cahaya alami (yang berasal dari matahari) yang masuk ke dalam ruangan dapat membersihkan ruangan sekaligus menghangatkan ruangan agar tidak lembab.
Contoh dari sirkulasi yang menembus ruang adalah
Ruang keluarga - Menembus 1
Ruang keluarga

3. BERAKHIR DALAM RUANG

berakhir dalam ruang

Sirkulasi yang berakhir dalam ruang adalah suatu pergerakkan atau ruang lingkup gerak yang berfungsi sebagai pemfokus akses penghubung ruang yang dianggap penting ( mempunyai keunggulan dibandingkan yang ruang yang lain ) dan berakhir pada satu ruang.
Sirkulasi berakhir dalam ruang, sirkulasinya dengan sistem udara memasuki ruang dan udara hanya berputar pada ruang tersebut. Sistem udara yang tidak di teruskan , karena pada ruangan tersebut hanya ada satu lubang ventilasi atau sirkulasi udara . Lokasi ruang menentukan arah sirkulasi. Hubungan ini di gunakan untuk memasuki ruang secara fungsional atau ingin melambangkan ruang” yang penting (simbolis).
Biasanya sirkulasi yang berakhir dalam ruang terdapat pada ruangan pertemuan atau ruangan yang menggunakan AC. Contoh gambarnya adalah
Ruba-Graha-Ruang Pertemuan Rama Shinta-berakhir dalam ruang 
Ruba Graha – Ruang Pertemuan Rama Shinta

Ruang Ber-AC-Berakhir dlm ruang 
Ruangan ber-AC
Sumber :
-  Buku Arsitektur : Bentuk, Ruang dan Tatanan, Francis D.K. Ching
-  Buku Pengantar Arsitektur
-  E-learning  Gunadarma (E-Book – Teori Arsitektur )

Thursday, 18 March 2010

Sirkulasi Ruang



  • Pola Sirkulasi Linear
Semua jalan pada dasarnya adalah Linear, akan tetapi yang dimaksud disini adalah jalan yang lurus yang dapat menjadi unsur pembentuk utama deretan ruang.
P.S Linear
  • Pola Sirkulasi Radial
P.S Radial
Pola sirkulasi radial memiliki pola jalan yang berkembang dari, atau menuju suatu pusat .
  • Pola Sirkulasi Spiral
Pola spiral adalah suatu jalan menerus yang berasal dari titik pusat, yang berputar mengelilinya dan bertanbah jauh darinya.
P.S Spiral
  • Pola Sirkulasi Network
Pola sirkulasi Network (jaringan) terdiri dari beberapa jalan yang mengubungkan titik-titik terpadu dalam suatu ruang.
P.S Network
  • Pola Sirkulasi Campuran
Suatu bangunan biasanya memiiki suatu kombinasi dari pola-pola yang sudah disebutkan diatas. Akam tetapi, untuk menghindari terbentuknya orientasi yang membingungkan, di bentuklah aturan urutan utama dalam sirkulasi tersebut.
P.S Campuran
*sumber : elearning.gunadarma.ac.id

HUBUNGAN RUANG




A .RUANG DALAM RUANG
1. Ruang yang lebih besar berfungsi sebagai kawasan 3 dimensi untuk ruang yang di kandungnya
2. Ruang yang lebih kecil mempunyai orientasiyang berbeda dengan ruang pembungkusnya
3. Ruang yang terkandung mempunyai bentukyang berbeda dengan ruang pembungkusnya
Apaaa. .3863

B. RUANG SALING BERKAITAN
yang bersifat terbuka pada area publik dan tertutup pada area semi publik dan
privat. Pada hall dan lounge lobby, ruang bersifat open space, sedangkan pada
ruang baca memiliki sifat yang tertutup untuk memberi privasi pada pengguna
ruang baca.
Apaaa. .3864
C. RUANG BERSEBELAHAN
Apaaa. .3865
D. RUANG YANG DI HUBUNGKAN DENGAN RUANG BERSAMA
- Dua buah ruang yang terbagi oleh jarak dapat di hubungkan oleh ruang ketiga atau ruang perantara
- Ruang perantara dapat berbeda dalam bentuk atau orientasi untuk menunjukan fungsi berhubungan

Apaaa. .3866

*sumber : elearning.gunadarma.ac.id