Saturday, 21 July 2012

MBK

Dibuka untuk publik pada tahun 1986, MBK merupakan salah satu Mall legendaris yang ada di Bangkok. Memang semua produk yang dijual di dalamnya cenderung sama dengan mall-mall lain pada umumnya, namun yang menarik disini adalah pengunjung bisa melakukan tawar menawar. Tentu saja, hal itu tidak bisa ditemukan di Mall moderen lainnya. Jika pengunjung malas berdesakan di pasar, MBK Shopping Center hadir dalam memberikan suasana pasar namun dengan pendingin udara atau bisa dikatakan sebagai pengganti pasar tradisional. Pusat perbelanjaan berlantai delapan ini, terletak di Phyathai Road. Di lantai dasar, biasa digunakan sebagai pameran, pertunjukan, dan berbagai event promosi lainnya. Disini juga terdapat salon, toko jahit, dan percetakan foto. Menyebar di berbagai lantai di atasnya, pusat perbelanjaan ini menjadi surga bagi barang-barang fashion. Ragam produk fashion yang dijual disini diantaranya adalah kemeja, kaos, celana, setelan, sepatu, tas dan perhiasannya. Bahkan, ada produk bermerek juga yang dijual disini. Khusus untuk lantai ke-empat adalah surga bagi hand phone, VCD, DVD, game, dan berbagai gadget lainnya. Selain itu, di pusat perbelanjaan yang terdiri atas 2000 toko ini juga banyak ditemukan restoran yang menyajikan hidangan khas Thailand atau masakan internasional. Untuk barang kebutuhan sehari-hari, disini tersedia Tokyu Departement Store yang menyewa 4 lantai sekaligus. Dan di lantai 6 terdapat Tops Supermarket sebagai alternatif pilihan lain. Di lantai atas adalah gudang bagi beberapa hiburan, seperti bioskop, karaoke keluarga, dan zona main anak-anak. Kabar gembira bagi Para Pelancong yang berkunjung ke Mall dengan luas hampir 89.000 meter persegi ini. Bagi yang suka dengan diskon, MBK menyediakan MBK Tourist Discount Card. Kartu ini bisa didapatkan di bagian informasi di lantai satu dan lantai dua. Cara membuatnya cukup mudah, hanya menyertakan passport saja dan pengunjung akan mendapatkan diskon hingga 30%.




Friday, 20 July 2012

THAILAND


Negeri seluas 510.000 kilometer ini kira-kira seukuran dengan Perancis. Di sebelah barat dan utara, Thailand berbatasan dengan Myanmar, di timur laut dengan Laos, di timur dengan Kamboja, sedangkan di selatan dengan Malaysia.
Secara geografis, Thailand terbagi enam: perbukitan di utara di mana gajah-gajah bekerja di hutan dan udara musim dinginnya cukup baik untuk tanaman seperti strawberry dan peach; plateau luas di timur laut berbatasan dengan Sungai Mekong; dataran tengah yang sangat subur; daerah pantai di timur dengan resor-resor musim panas di atas hamparan pasir putih; pegunungan dan lembah di barat; serta daerah selatan yang sangat cantik.
sejarah thailand dimulai dari kebudayaan Masa Perunggu diduga dimulai sejak 5600 tahun yang lalu di Thailand (Siam). Kemudian, datang berbagai imigran antara lain suku bangsa Mon, Khmer dan Thai. Salah satu kerajaan besar yang berpusat di Palembang, Sriwijaya, pernah berkuasa sampai ke negeri ini, dan banyak peninggalannya yang masih ada di Thailand. Bahkan, seni kerajinan di Palembang dengan Thailand banyak yang mirip.
Di awal tahun 1200, bangsa Thai mendirikan kerajaan kecil di Lanna, Phayao dan Sukhotai. Pada 1238, berdirilah kerajaan Thai yang merdeka penuh di Sukhothai ('Fajar Kebahagiaan'). Di tahun 1300, Sukhothai dikuasai oleh kerajaan Ayutthaya, sampai akhirnya direbut oleh Burma di tahun 1767. Jatuhnya Ayutthaya merupakan pukulan besar bagi bangsa Thai, namun tak lama kemudian Raja Taksin berhasil mengusir Burma dan mendirikan ibukotanya di Thon Buri. Di tahun 1782 Raja pertama dari Dinasti Chakri yang berkuasa sampai hari ini mendirikan ibukota baru di Bangkok.
Raja Mongkut (Rama IV) dan putranya, Raja Chulalongkorn (Rama V), sangat dihormati karena berhasil menyelamatkan Thailand dari penjajahan barat. Saat ini, Thailand merupakan negara monarki konstitusional, dan kini dipimpin oleh YM Raja Bhumibol Adulyadej.
Buddha Theravada adalah agama yang dianut lebih dari 90% penduduk Thai yang religius. Thailand juga sangat mendukung kebebasan beragama, dan terdapat umat Muslim, Kristen, Hindu dan Sikh yang bebas menganut agamanya di Thailand.


Asal mula Kerajaan Thai secara tradisional dikaitkan dengan sebuah kerajaan yang berumur pendek, Kerajaan Sukhothai yang didirikan pada tahun 1238. Kerajaan ini kemudian diteruskan Kerajaan Ayutthaya yang didirikan pada pertengahan abad ke-14 dan berukuran lebih besar dibandingkan Sukhothai. Kebudayaan Kerajaan Thai dipengaruhi dengan kuat oleh Tiongkok dan India. Hubungan dengan beberapa negara besar Eropa dimulai pada abad ke-16namun meskipun mengalami tekanan yang kuat, Kerajaan Thai tetap bertahan sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara Eropa, meski pengaruh Barat, termasuk ancaman kekerasan, mengakibatkan berbagai perubahan pada abad ke-19 dan diberikannya banyak kelonggaran bagi pedagang-pedagang Britania.



Sebuah revolusi tak berdarah pada tahun 1932 menyebabkan dimulainya monarki konstitusional. Sebelumnya dikenal dengan nama Siam, negara ini mengganti nama internasionalnya menjadi "Thailand" pada tahun 1939 dan untuk seterusnya, setelah pernah sekali mengganti kembali ke nama lamanya pasca-Perang Dunia II. Pada perang tersebut, Kerajaan Thai bersekutu dengan Jepang; tetapi saat Perang Dunia II berakhir, Kerajaan Thai menjadi sekutuAmerika Serikat. Beberapa kudeta terjadi dalam tahun-tahun setelah berakhirnya perang, namun Kerajaan Thai mulai bergerak ke arah demokrasi sejak tahun 1980-an.

Kalender Kerajaan Thai didasarkan pada Tahun Buddha, yang lebih cepat 543 tahun dibandingkan kalender Barat. Tahun 2000 Masehi sama dengan tahun 2543 dalam kalender Kerajaan Thai.

Pada 26 Desember 2004, pesisir barat Kerajaan Thaiditerjang tsunami setinggi 10 meter setelah terjadinya gempa bumi Samudra Hindia 2004, menewaskan 5.000 orang di Kerajaan Thai, dan setengahnya merupakan wisatawan.

Pada awal 2005 terjadi sebuah tragedi di Kerajaan Thai Selatan yang mempunyai populasi dengan mayoritas Muslim. Sekitar 70 orang terbunuh akibat kekerasan yang dilakukan oleh rezim Shinawatra. Banyak negara yang mengecam keras tragedi ini. Namun dalam pemilihan kepala pemerintahan, Thaksin Shinawatra kembali memerintah negara ini untuk empat tahun berikutnya.

sumber :