![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIY3bcJQexLQVejDyDZfF3PsbjrqdTXM5QcJUEBsiJg13fHHdPxSH5GQknfXXTaWB8XwEo7q9Cd-bpIDDNxcXdquPSu2UrBaCk2EA6Q0_HK-0rbcMAF0HeBiVMWEFSybl2nwUySGpEScA/s320/thaiflag.gif)
Negeri
seluas 510.000 kilometer ini kira-kira seukuran dengan Perancis. Di
sebelah barat dan utara, Thailand berbatasan dengan Myanmar, di timur
laut dengan Laos, di timur dengan Kamboja, sedangkan di selatan dengan
Malaysia.
Secara geografis,
Thailand terbagi enam: perbukitan di utara di mana gajah-gajah bekerja
di hutan dan udara musim dinginnya cukup baik untuk tanaman seperti
strawberry dan peach; plateau luas di timur laut berbatasan dengan
Sungai Mekong; dataran tengah yang sangat subur; daerah pantai di timur
dengan resor-resor musim panas di atas hamparan pasir putih; pegunungan
dan lembah di barat; serta daerah selatan yang sangat cantik.
sejarah
thailand dimulai dari kebudayaan Masa Perunggu diduga dimulai sejak
5600 tahun yang lalu di Thailand (Siam). Kemudian, datang berbagai
imigran antara lain suku bangsa Mon, Khmer dan Thai. Salah satu kerajaan
besar yang berpusat di Palembang, Sriwijaya, pernah berkuasa sampai ke
negeri ini, dan banyak peninggalannya yang masih ada di Thailand.
Bahkan, seni kerajinan di Palembang dengan Thailand banyak yang mirip.
Di
awal tahun 1200, bangsa Thai mendirikan kerajaan kecil di Lanna, Phayao
dan Sukhotai. Pada 1238, berdirilah kerajaan Thai yang merdeka penuh di
Sukhothai ('Fajar Kebahagiaan'). Di tahun 1300, Sukhothai dikuasai oleh
kerajaan Ayutthaya, sampai akhirnya direbut oleh Burma di tahun 1767.
Jatuhnya Ayutthaya merupakan pukulan besar bagi bangsa Thai, namun tak
lama kemudian Raja Taksin berhasil mengusir Burma dan mendirikan
ibukotanya di Thon Buri. Di tahun 1782 Raja pertama dari Dinasti Chakri
yang berkuasa sampai hari ini mendirikan ibukota baru di Bangkok.
Raja
Mongkut (Rama IV) dan putranya, Raja Chulalongkorn (Rama V), sangat
dihormati karena berhasil menyelamatkan Thailand dari penjajahan barat.
Saat ini, Thailand merupakan negara monarki konstitusional, dan kini
dipimpin oleh YM Raja Bhumibol Adulyadej.
Buddha
Theravada adalah agama yang dianut lebih dari 90% penduduk Thai yang
religius. Thailand juga sangat mendukung kebebasan beragama, dan
terdapat umat Muslim, Kristen, Hindu dan Sikh yang bebas menganut
agamanya di Thailand.
Asal mula Kerajaan Thai secara tradisional dikaitkan dengan sebuah kerajaan yang berumur pendek, Kerajaan Sukhothai yang didirikan pada tahun 1238. Kerajaan ini kemudian diteruskan Kerajaan Ayutthaya yang didirikan pada pertengahan abad ke-14 dan berukuran lebih besar dibandingkan Sukhothai. Kebudayaan Kerajaan Thai dipengaruhi dengan kuat oleh Tiongkok dan India. Hubungan dengan beberapa negara besar Eropa dimulai pada abad ke-16namun meskipun mengalami tekanan yang kuat, Kerajaan Thai tetap bertahan sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara
yang tidak pernah dijajah oleh negara Eropa, meski pengaruh Barat,
termasuk ancaman kekerasan, mengakibatkan berbagai perubahan pada abad ke-19 dan diberikannya banyak kelonggaran bagi pedagang-pedagang Britania.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM1wfBU42DzLC0HfKqJv9OL1zGR_T0_mxtB9BQiJeRMTnA-kaBLN3JLzz42d4k885tbP2Lg5-rw-vSgx6uyuzDcJ3EenPzaqq63o6w8pJJeEAjD7GuZsD9fbpu6Y5lMvVFmYnAG_MbtXI/s320/Wat-arun.jpg)
Sebuah revolusi tak berdarah pada tahun 1932 menyebabkan dimulainya monarki konstitusional. Sebelumnya dikenal dengan nama Siam, negara ini mengganti nama internasionalnya menjadi "Thailand" pada tahun 1939 dan untuk seterusnya, setelah pernah sekali mengganti kembali ke nama lamanya pasca-Perang Dunia II. Pada perang tersebut, Kerajaan Thai bersekutu dengan Jepang; tetapi saat Perang Dunia II berakhir, Kerajaan Thai menjadi sekutuAmerika Serikat. Beberapa kudeta terjadi dalam tahun-tahun setelah berakhirnya perang, namun Kerajaan Thai mulai bergerak ke arah demokrasi sejak tahun 1980-an.
Pada 26 Desember 2004, pesisir barat Kerajaan Thaiditerjang tsunami setinggi 10 meter setelah terjadinya gempa bumi Samudra Hindia 2004, menewaskan 5.000 orang di Kerajaan Thai, dan setengahnya merupakan wisatawan.
Pada awal 2005 terjadi sebuah tragedi di Kerajaan Thai Selatan yang mempunyai populasi dengan mayoritas Muslim.
Sekitar 70 orang terbunuh akibat kekerasan yang dilakukan oleh rezim
Shinawatra. Banyak negara yang mengecam keras tragedi ini. Namun dalam
pemilihan kepala pemerintahan, Thaksin Shinawatra kembali memerintah
negara ini untuk empat tahun berikutnya.
sumber :
No comments:
Post a Comment